Selasa, 26 Mei 2015

Sistem Kerja Kamera Digital

Hal mendasar yang membedakan sebuah sistem kamera D-SLR dengan Non-SLR (kamera digital compact/prosumer) adalah dapat tidaknya lensa diganti (interchangeable lens). Selain itu, sesuai dengan namanya sendiri (D-SLR – Digital Single Lens Reflex), kamera D-SLR unik karena memakai sebuah cermin yang dapat berputar (membuka-menutup) di dalam tubuhnya.
Pada kamera D SLR, terdapat mekanisme cermin untuk memproyeksikan apa yang dilihat lensa ke layar viewfinder. Untuk lebih jelas,lihat gambar di bawah ini :
SEBELUM TOMBOL SHUTTER DITEKAN
Pada gambar di atas dapat kita lihat proses perjalanan view yang dibidik kamera jika tombol shutter belum ditekan. View akan masuk ke dalam sederetan elemen depan lensa (1), lubang aperture (2) untuk menyesuaikan kesan perspektif yang diinginkan pada view tersebut. View yang telah disesuaikan tersebut kemudian diproyeksikan dalam keadaan terbalik oleh deretan elemen lensa paling belakang (3) menuju sebuah cermin yang memiliki kemiringan 45° (4), untuk kemudian dipantulkan menuju focusing screen (6), dan condenser element. Kemudian view tersebut diteruskan ke dalam sebuah penta-prism/penta-mirror (7) untuk membalik kembali view tersebut agar saat kemudian diproyeksikan ke layar viewfinder, view yang dibidik tersebut tidak terbalik.
SAAT TOMBOL SHUTTER DITEKAN
Kemudian saat tombol shutter ditekan, cermin(4) ini berputar ke atas dan focal plane yang melindungi sensor digital (5) membuka sehingga view dapat ditangkap oleh sensor digital.

Selama periode penangkapan view oleh sensor ini, karena cermin berputar ke atas, maka tidak ada gambar yang terproyeksikan ke layar viewfinder. Hal inilah yang menyebabkan viewfinder akan menjadi gelap sesaat saat tombol shutter ditekan. Dan peristiwa berputarnya cermin inilah yang menimbulkan bunyi “cetrek” khas kamera yang sedang mengambil gambar.
Pada Kamera Digital Compact/Prosumer

Sebagai pembanding… pada kamera digital compact/prosumer, mekanisme cermin ini tidak ada. Oleh karena itu, sensor kamera harus terus menerus menangkap view secara cepat untuk mengubahnya menjadi data digital yang ditampilkan ke layar LCD (dan juga electronic viewfinder/EVF jika ada) untuk preview bagi fotografer sebelum mengambil gambar. Kemudian saat tombol shutter ditekan, data digital tidak digunakan untuk preview lagi, melainkan diteruskan ke prosesor di dalam kamera untuk dikompresi menjadi format tertentu (biasanya JPG) untuk disimpan di dalam memory card. Berbeda dengan D-SLR, pada saat mengambil gambar, kamera compact relatif tak mengeluarkan suara karena tak ada cermin yang berputar. Jadi bunyi yang anda dengar itu adalah bunyi digital yang ditambahkan. Oleh karena itu bunyinya dapat dimatikan atau diganti.
Kelebihan dan Kekurangan D-SLR – Digital Compact


Sistem Kerja Kamera D-SLR
·         Gambar yang tampil pada viewfinder kamera D-SLR lebih terang dan Detail, serta sangat jelas artikulasi visualnya
·         Ukuran D-SLR relatif lebih besar dan lebih berat
·         Sensor kamera D-SLR relatif lebih tidak cepat panas
Ukuran Sensor D-SLR
·         Kamera D-SLR lebih baik dalam menangani scene gelap, resiko timbulnya noise lebih kecil, dan memiliki Dynamic Range yang lebih lebar
Harga Pada Kamera D-SLR
·         Dana yang dikeluarkan untuk sebuah kamera D-SLR relatif lebih besar
Lensa dan Aksesori
·         Lensa untuk kamera D-SLR relatif memiliki kualitas optical yang lebih baik, namun tetap tidak sepraktis dan seringan lensa Built-in pada kamera Compact
·         Investasi dana tambahan untuk membeli lensa untuk kamera D-SLR bisa sangat besar
·         Kamera D-SLR cenderung membutuhkan perawatan yang lebih baik
Format Penyimpanan Data
·         Kamera D-SLR dapat menyimpan data gambar dalam format mentah (RAW)
Kepraktisan dan User Friendliness
·         Kamera D-SLR relatif lebih sulit dipelajari fitur-fiturnya
Media Penyimpanan
·         Media penyimpanan pada kamera D-SLR pada umumnya CF-Card
KAMERA COMPACT

Sistem Kerja Pada Kamera Compact
·         Gambar yang tampil di viewfinder elektronik atau layar LCD kamera Compact lebih buram, kurang terang, serta labih kabur.
·         Ukuran kamera Compact relatif lebih kecil dan ringan
·         Sensor kamera Compact relatif lebih cepat panas
Ukuran Sensor
·         Kamera Compact kurang baik dalam menangani Scene gelap, memiliki resiko lebih besar untuk menghasilkan noise, serta memiliki Dynamic Range yang lebih sempit
Harga
·         Dana yang harus dikeluarkan untuk sebuah kamera Compactrelatif lebih kecil
Lensa dan Aksesori
·         Lensa Built-in pada kamera Compact cenderung memiliki kualitas Optical yang tidak begitu baik, namun kepraktisannyalah yang diutamakan
·         Pilihan aksesori untuk kamera Compact relatif terbatas
·         Aksesori kamera Compact tidak semahal kamera D-SLR
·         Kamera Compact cenderung lebih mudah dalam hal perawatannya
Format Penyimpanan Data
·         Kamera Compact hanya dapat menyimpan data dalam bentukJPEG
Kepraktisan dan User Friendliness
·         Kamera Compact praktis lebih mudah dipelajari
Media Penyimpanan
·         Media penyimpanan pada kamera Cmpact pada umunya adalah SD Card
Kesimpulan
·         Secara umum kamera D-SLR diperuntukkan bagi fotografer yang membutuhkan fitur-fitur dimana mereka bisa mengkustomisasi kamera sesuai dengan kebutuhan fotografi yang lebih ‘menuntut’. Kustomisasi ini mencakup baik dalam hal variabel setting (internal kamera), maupun pilihan penambahan aksesori (eksternal).
·         Sementara kamera digital compact diperuntukkan bagi kebutuhan fotografi yang tidak begitu ‘menuntut’. Semua fitur yang diperlukan biasanya sudah tersedia built-in di dalam tubuh kameranya.

·         untuk memotret pemandangan gunung dengan kontras yang cukup besar antara langit dan bumi; kamera D-SLR memiliki keunggulan dalam hal dynamic range dan/dalam kemampuan menyimpan data gambar dalam format RAW, serta pilihan lensa wide yang lebih banyak. Namun siapa bilang kamera compact tidak dapat melakukannya? Untuk mencapai dynamic range seluas kamera D-SLR, dengan kamera compact kita cukup memotret beberapa kali (3 hingga 5 kali) dengan eksposur yang berbeda untuk nantinya di blending di photoshop. Memang memerlukan pengalaman untuk dapat menentukan eksposur yang tepat, namun hasil setara D-SLR dapat dihasilkan oleh kamera compact dengan sedikit penanganan extra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar